Myzombieview

Diketahui layar AMOLED sudah lebih dulu diusung oleh pesaing besar Apple, yakni Samsung untuk produk flagship-nya di Galaxy S6 Edge dan S7 Edge.

Kuo memprediksi, iPhone terbaru nantinya mengusung bodi kaca yang melengkung di bagian depan dan belakang, serta bahan logam di bagian samping. "Desain baru yang akan membuat bezel semakin tipis demi genggaman yang lebih nyaman," tulis Kuo.

Apple tidak memberikan tanggapan soal prediksi Kuo tersebut.

Sebelumnya, Kuo telah meramalkan produk iPhone SE dan iPad Pro Mini yang layarnya 9,7 inci.

Dua produk anyar ini pun memang diluncurkan Apple secara bersamaan pada 21 Maret lalu waktu Amerika Serikat. Sebuah lembaga riset pasar SensorTower memaparkan hasil analisisnya mengenai rata-rata biaya yang dikeluarkan pengguna iPhone untuk aplikasi di App Store.

Menurut SensorTower, para pengguna iPhone di Amerika Serikat secara rata-rata menghabiskan sekitar US$35 atau sekitar Rp467 ribu untuk pembelian aplikasi. Analisis ini adalah untuk kurun waktu sepanjang 2015 kemarin.

Jika dipaparkan lebih rinci lagi, US$35 itu sebagian besar untuk pembelian aplikasi game sebanyak US$25 atau setara Rp334 ribu. Kemudian pengeluaran US$3,4 atau sekitar Rp45 ribu untuk musik dan US$1,8 atau Rp24 ribu untuk aplikasi media sosial. Sisanya, para pengguna iPhone membeli aplikasi hiburan dan gaya hidup secara acak.

Dari situ, SensorTower memperkirakan rata-rata game yang dipasang di iPhone menghasilkan sekitar US$2,43 atau sekitar Rp32 ribu. Kategori game pun diyakini menjadi yang paling menguntungkan di dalam App Store.

Kendati begitu, aplikasi berbau medis dinyatakan kurang menarik minat bagi para pengguna untuk dipasang. Menurut SensorTower, aplikasi semacam itu untungnya mengasilkan pendapatan tertinggi ketiga, sebab menghasilkan US$0,57 per instal atau setara Rp7.618.

Mengutip The Next Web, riset tersebut berdasarkan data dari 110 juta unit iPhone aktif dan dikalkulasikan berdasarkan Consumer Intelligence Researcg Partners (CIRP).

Sebelumnya pada tahun 2014 para pengembang aplikasi bersistem operasi iOS menghasilkan pendapatan lebih banyak ketimbang Hollywood yang memproduksi film-film box office, demikian laporan dari analis Apple ternama, Horace Dediu. Menurutnya, bisnis aplikasi sedang menjadi sumber konten digital yang lebih besar ketimbang musik, program televisi, hingga pembelian dan penyewaan film.

Apple mengeluarkan uang sekitar US$ 25 miliar atau setara Rp 310 triliun untuk para pengembang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa industri aplikasi Apple lebih sehat daripada Hollywood dan tingkat individu.

Tak hanya menciptakan pendapatan lebih subur dari Hollywood, App Store Apple juga membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. Tercatat pekerja iOS di AS sebanyak 627 ribu orang, sedangkan industri Hollywood hanya berjumlah 374 ribu pekerja.

Myzombieview

Jumat, 28 Juli 2017

China Pakai iPhone SE

Apple Update Layar iPhone